Senin, 03 Desember 2012
domain name system
Mengenal Pengertian dan Cara Kerja DNS
<p>Your browser does not support iframes.</p>
Melanjutkan postingan sebelumnya tentang domain yang sempat tertunda, kali ini saya ingin berbagi hal yang sedang saya pelajari yaitu tentang Mengenal Prinsip dan Cara Kerja DNS (Domain Name System).
Dalam postingan tentang mengenal IP Address, kita sudah mengetahui, bahwa untuk dapat saling berkomunikasi, setiap komputer yang terhubung ke internet atau jaringan menggunakan sebuah alamat unik yang disebut dengan IP Address. Dalam perkembangan selanjutnya untuk memudahkan penamaan dikembangkan sistem penerjemah alamat IP ke nama host atau sebaliknya.
Awalnya, sistem penamaan alamat IP menggunakan sistem host table. Di dalam sistem ini, setiap komputer memiliki file host.txt yang berisi daftar daftar alamat IP dan nama host yang terhubung ke internet. Karena internet semakin berkembang, sistem host table tidak efektif mengatasi permasalahan tersebut .
Akhirnya pada tahun 1984 Paul Mockapetris mengusulkan sistem database terdistribusi dengan nama Domain Name System (DNS) yang dideskripsikan dalam RFC 882 dan 883. Sistem ini digunakan sampai sekarang pada jaringan khususnya Internet.
Pengertian DNS (Domain Name System)
Domain Name System (DNS) merupakan sistem berbentuk database terdistribusi yang akan memetakan/mengkonversikan nama host/mesin/domain ke alamat IP (Internet Protocol) dan sebaliknya.
Struktur database DNS berbentuk hierarki atau pohon yang memiliki beberapa cabang. Cabang-cabang ini mewakili domain, dan dapat berupa host, subdomain, ataupun top level domain.
Domain teratas adalah root. Domain ini diwakili oleh titik. Selanjutnya, domain yang terletak tepat di bawah root disebut top level domain. Beberapa contoh top level domain ini antara lain com, edu, gov, dan lain-lain. Turunan dari top level domain disebut subdomain. Domain yang terletak setelah top level domain adalah second level domain, dan domain yang berada di bawah second level domain disebut third level domain, begitu seterusnya
DNS menggunakan relasi client – server untuk resolusi nama. Pada saat client mencari satu host, maka ia akan mengirimkan query ke server DNS. Query adalah satu permintaan untuk resolusi nama yang dikirimkan ke server DNS.
Dalam postingan tentang mengenal IP Address, kita sudah mengetahui, bahwa untuk dapat saling berkomunikasi, setiap komputer yang terhubung ke internet atau jaringan menggunakan sebuah alamat unik yang disebut dengan IP Address. Dalam perkembangan selanjutnya untuk memudahkan penamaan dikembangkan sistem penerjemah alamat IP ke nama host atau sebaliknya.
Awalnya, sistem penamaan alamat IP menggunakan sistem host table. Di dalam sistem ini, setiap komputer memiliki file host.txt yang berisi daftar daftar alamat IP dan nama host yang terhubung ke internet. Karena internet semakin berkembang, sistem host table tidak efektif mengatasi permasalahan tersebut .
Akhirnya pada tahun 1984 Paul Mockapetris mengusulkan sistem database terdistribusi dengan nama Domain Name System (DNS) yang dideskripsikan dalam RFC 882 dan 883. Sistem ini digunakan sampai sekarang pada jaringan khususnya Internet.
Pengertian DNS (Domain Name System)
Domain Name System (DNS) merupakan sistem berbentuk database terdistribusi yang akan memetakan/mengkonversikan nama host/mesin/domain ke alamat IP (Internet Protocol) dan sebaliknya.
Struktur database DNS berbentuk hierarki atau pohon yang memiliki beberapa cabang. Cabang-cabang ini mewakili domain, dan dapat berupa host, subdomain, ataupun top level domain.
Domain teratas adalah root. Domain ini diwakili oleh titik. Selanjutnya, domain yang terletak tepat di bawah root disebut top level domain. Beberapa contoh top level domain ini antara lain com, edu, gov, dan lain-lain. Turunan dari top level domain disebut subdomain. Domain yang terletak setelah top level domain adalah second level domain, dan domain yang berada di bawah second level domain disebut third level domain, begitu seterusnya
Mesin
DNS bisa menggunakan Server OS Windows server yang dijadikan mesin DNS
atau sebuah Server dengan OS Linux dengan menjalankan daemon seperti
BIND (Berkeley Internet Name Domain) / DJBDNS yang sering digunakan,
hampir 75 % implemetasi DNS menggunakan BIND.
Ada tiga belas (13) root server utama yang disebar ke seluruh dunia dan dibagi-bagi untuk melayani area negara tertentu, generic Top Level Domain (gTLD) tertentu atau blok IP Address tertentu. Antara satu root server ini dengan yang lain saling terhubung dan saling memperbaharui datanya masing-masing (www.rootservers.org).
Cara Kerja DNS (Domain Name System)
Secara sederhana cara kerja DNS bisa dilihat pada gambar berikut ini:
Ada tiga belas (13) root server utama yang disebar ke seluruh dunia dan dibagi-bagi untuk melayani area negara tertentu, generic Top Level Domain (gTLD) tertentu atau blok IP Address tertentu. Antara satu root server ini dengan yang lain saling terhubung dan saling memperbaharui datanya masing-masing (www.rootservers.org).
Cara Kerja DNS (Domain Name System)
Secara sederhana cara kerja DNS bisa dilihat pada gambar berikut ini:
DNS menggunakan relasi client – server untuk resolusi nama. Pada saat client mencari satu host, maka ia akan mengirimkan query ke server DNS. Query adalah satu permintaan untuk resolusi nama yang dikirimkan ke server DNS.
- Pada komputer Client, sebuah program aplikasi misalnya http, meminta pemetaan IP Address (forward lookup query). Sebuah program aplikasi pada host yang mengakses domain system disebut sebagai resolver, resolver menghubungi DNS server, yang biasa disebut name server.
- Name server meng-cek ke local database, jika ditemukan, name server mengembalikan IP Address ke resolver jika tidak ditemukan akan meneruskan query tersebut ke name server root server.
- Terakhir barulah si client bisa secara langsung menghubungi sebuah website / server yang diminta dengan menggunakan IP Address yang diberikan oleh DNS server.
Jika permintaan tidak ada pada
database, name server akan menghubungi server root dan server lainnya
dengan cara sebagai berikut :
- Saat kita mengetikkan sebuah nama domain misalnya http://www. neon.cs.virginia.edu pada web browser, maka aplikasi http (resolver) akan mengirimkan query ke Name Server DNS Server local atau DNS Server Internet Service Provider.
- Awalnya name server akan menghubungi server root. Server root tidak mengetahui IP Address domain tersebut, ia hanya akan memberikan IP Address server edu.
- Selanjutnya name server akan bertanya lagi pada server edu berpa IP Address domain neon.cs.virginia.edu. Server edu tidak mengetahui IP Address domain tersebut, ia hanya akan memberikan IP Address server virginia.edu.
- Selanjutnya name server akan bertanya ke server virginia.edu tentang IP Address neon.cs.virginia.edu. Dan server virginia.edu hanya mengetahui dan memberikan jawaban berupa IP Address server cs.virginia.edu
- Selanjutnya name server akan bertanya ke server cs.virginia.edu tentang IP Address neon.cs.virginia.edu. Dan barulah cs.virginia.edu mengetahui dan menjawab berapa IP Address domain neon.cs.virginia.edu.
- Terakhir barulah computer client bisa secara langsung menghubungi domain neon.cs.virginia.edu dengan menggunakan IP Address yang diberikan oleh server cs.virginia.edu.
- IP Address milik neon.cs.virginia.edu kemudian akan disimpan sementara oleh DNS server Anda untuk keperluan nanti. Proses ini disebut caching, yang berguna untuk mempercepat pencarian nama domain yang telah dikenalnya.
Demikianlah catatan saya mengenai mengenal prinsip dan cara kerja DNS, yang saya ketahui melalui artikel-artikel berikut ini:
- Pengantar DNS (Domain Name System) oleh Diding Ardiantoro, ilmukomputer.com
- Mengenal Domain & DNS (Domain Name Services) Deris Stiawan (Dosen Jurusan Sistem Komputer FASILKOM UNSRI)
- dan sumber-sumber lainnya. Mohon dikoreksi klo ada kesalahan :-)
Download Ebook Windows 7 senilai $9.99
Bagi temen-temen pengunjung blog ini, dapatkan kesempatan terbatas untuk
memiliki ebook Panduan Saku Windows 7 secara legal dan gratis. Ebook
setebal 385 halaman ini merupakan terjemahan (Indonesian version) dari
ebook yang berjudul Windows 7 - The Pocket Guide karya Rich Robinson
yang dijual di AMAZON.COM seharga $ 9.99. Dapatkan Ebook Panduan Windows
7 - KLIK DISINI
YOU MIGHT ALSO LIKE
Kelebihan Dan Kekurangan Browser Firefox, Opera, Google Chrome dan Internet Explorer
Didno : |
2:48 PM |
14
komentar
Bagi anda yang hobi surfing di internet tentu hafal betul apa itu web
browser atau peramban. Ya,web browser atau sering disingkat browser
adalah sebuah aplikasi perangkat lunak untuk melintasi, mengambil, dan
menyajikan informasi di World Wide Web. Singkatnya, web browser adalah
program atau software aplikasi yang digunakan untuk menjelajahi internet
atau dunia maya.
Anda sudah kenal dengan nama-nama seperti Firefox, Opera, atau Google
Chrome. Nah, mereka itu adalah salah satu contoh web browser yang
populer digunakan oleh banyak orang saat ini. Tapi tahukah anda apa saja
sih kelebihan dan kekurangan dari varian browser itu? Bisa jadi, anda
pernah mengalami loading yang cukup lama ketika membuka suatu
situs/halaman web tertentu.
Berikut kelebihan dan kekurangan masing-masing browser internet :
Mozilla Firefox
Kelebihan : memiliki banyak fitur tambahan/add ons
(https://addons.mozilla.org/en-US/firefox/) yang bisa disesuaikan dengan
kebutuhan user. Add ons itu bisa berasal dari Mozilla itu sendiri atau
dari komunitas pengembangnya di seluruh dunia. Mozilla Firefox juga
mudah di update dan memiliki security system/keamanan yang sangat baik.
Browser juga memiliki kemungkinan konfigurasi yang sangat banyak (jika
dibandingkan dengan Internet Explorer).
Kekurangan : terkadang loading Mozilla Firefox cukup memakan
waktu saat mulai dari start awal. Terlebih jika banyak adds on yang
terinstal. Update pada Firefox juga artinya kita mendownload versi anyar
dari Firefox itu sendiri, tidak seperti Internet Explorer yang hanya
meng-upgrade modulnya saja. Selain itu, update Firefox juga biasanya
menyebabkan beberapa adds on yang terinstal tidak berfungsi.
Opera
Kelebihan : Opera Browser merupakan aplikasi browser yang cukup
ringan, sehingga tidak memakan memori hardisk yang cukup besar pada
notebook atau PC. Memiliki email client dan rss sendiri sehingga tidak
perlu memakai email client lain seperti Outlook dan sebagainya. Memiliki
Opera Turbo yang bisa diaktifkan ketika koneksi sedang lambat sehingga
proses loading page bisa lebih cepat. Pemanggilan kembali Cache lebih
cepat.
Kekurangan : Opera Browser biasanya sedikit lambat dalam membaca
scriptpada beberapa halaman situs. Sama seperti Firefox, meng-update
Operas Browser artinya harus men-download kembali masternya.
Google Chrome
Kelebihan : Chrome saat ini memiliki reputasi yang cukup kuat
untuk menyaingi Firefox di dalam dunia web browser. Browser Chrome ini
bisa dikatakan sebagai browser yang ringan, gesit, termasuk saat start
awal dan melakukan perpindahan tab. Chrome otomatis akan mem-bookmark
semua situs yang pernah dibuka atau sering dikunjungi. Browser adrress
dari Chrome juga bertindak sebagai search engine sehingga lebih praktis.
Desainnya cukup simpel dengan sistem keamanan yang sangat kuat (paling
tahan terhadap serangan hacker). Update Chrome juga mudah.
Kekurangan : Tapi sayangnya Google Chrome yang tersedia saat ini
masih dalam versi Beta. Chrome juga terkesan kurang dinamis karena
fiturnya tidak banyak. Beberapa ahli juga mengatakan bahwa Chrome masih
banyak security hole-nya sehingga tidak disarankan untuk transaksi
keuangan. Makin banyak tab dibuka maka makin banyak pula memori yang
dibutuhkan saat browsing.
Internet Explorer
Kelebihan :
Sudah menyediakan add ons tetapi tidak sebanyak Firefox, tampilan lebih
simpel, elegan dan menarik, terintegrasi dengan system operasi Windows,
gampang dan tidak ribet dalam pengoperasiannya, tampilan situs dan
loading gambar lebih cepat dan jelas, beberapa situs hanya bisa dibuka
khusus untuk IE dan saat ini Internet Explorer masih menjadi browser
yang paling banyak dipakai di seluruh dunia.
Kekurangan : Sering gagal membaca script dibeberapa situs
khususnya CSS, system keamanan yang belum optimal, tidak ada fitur tab,
dan kecepatan dalam membuka web kalah cepat dengan yang lainnya apalagi
dalam kondisi bandwith kecil, berat saat membuka tab baru dan start
pertama.
Langganan:
Postingan (Atom)